"Kalau mengikuti peraturan undang-undang tidak akan berdampak," kata Kiki usai silaturahmi bersama purnawirawan TNI AD di kantor PP PPAD, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (17/1).
Sebab dalam peraturan KPU dan TNI, para jenderal yang maju Pilkada terlebih dulu harus mundur dan sangat dilarang untuk mempengaruhi institusinya.
"Kalau masing-masing bisa menjaga hal itu, saya yakin TNI terutama akan bisa menjaga," ujarnya.
Walaupun, lanjut Kiki, waktu pengunduran diri jenderal yang maju Pilkada mepet dengan masa kampanye sehingga muncul kekhawatiran menggunakan pengaruhnya terhadap institusi.
"Sebagai contoh Pangkostrad Edi, hanya beberapa hari mungkin setelah itu dia harus kampanye, tapi posisi Edi telah digantikan oleh Agus Kriswanto. Saya yakin Agus tidak terbawa arus kepentingannya pak Edi, saya yakin itu," imbuh Kiki.
Kiki merasa yakin TNI tidak akan terseret dalam arus politik praktis lantaran reformasi di tubuh TNI sendiri yang mendorong untuk keluar dalam politik praktis karena hal tersebut merusak TNI.
"Itu kesadarannya muncul dari dalam, makanya saya yakin adek-adek akan mampu menjaga itu. Jika nanti kebawa politik praktis lagi, mundur lagi TNI," demikian Kiki.
[dem]
BERITA TERKAIT: