Menurut Zulkifli, perjuangan Indonesia agar tidak tergerus kompetisi global bukan dilawan dengan bambu runcing seperti era perjuangan lalu.
Perlawanan dalam persaingan global yakni dengan kualitas dari mental setiap generasi penerus bangsa yang berani menghadapi persaingan, khususnya dalam kompetisi global.
Namun, untuk mempunyai daya saing tersebut mahasiswa harus memiliki dan menguasai ilmu. Pentingnya ilmu, menurut Zulkifli, bisa membuat bangsa ini memiliki daya produktifitas yang tinggi.
"Jadi nasionalisme sekarang bukan lagi bambu runcing tetapi sebuah bangsa yang memiliki daya saing," ujar Ketua MPR Zulkifli Hasan saat memberi Kuliah Umum di depan ribuan mahasiswa Universitas Palangkaraya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (27/11).
Lebih lanjut Zulkifli menjelaskan petingnya menguasai ilmu telah membuat negara seperti Thailand bisa memproduksi hasil bumi unggulan dari hasilrekayasa genetika.
Sebelum Thailand, Jepang dan Selandia Baru juga melakukan rekayasa genetika dalam sektor pertanian dan peternakan. Hal ini jugalah yang membuat negara-negara tersebut memiliki nilai tambah dan membuat mereka unggul.
"Tanpa produktifitas dan kreatifitas kita akan menjadi bangsa kuli," ujar Zulkifli.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan juga mendorong agar para mahasiswa paham sejarah bangsa. Zulkifli meyakini bila setiap generasi muda paham sejarah maka akan mencintai Indonesia.
[nes]
BERITA TERKAIT: