"Jangan
biarkan orang lain yang menentukan masa depan kita. Akan tetapi, kita
menentukan masa depan bangsa ini," kata tokoh senior, Sabam Sirait, saat
menjadi pembicara dalam acara Sekolah Kader Ekumenis-Nasional di
Yayasan Komunikasi Indonesia, Salemba, Jakarta.
Karena itu, Sabam
mengajak kader-kader YKI untuk terlibat aktif dalam politik, baik itu
melalui partai politik maupun tidak melalui partai politik. Termasuk
politik pemberdayaan, melalui peran pembangunan pendidikan di pedesaan.
"Di
masa lalu, Parkindo berperan untuk aktif dalam pendidikan mulai dari TK
sampai kepada pendidikan tinggi," kata Sabam, yang juga mantan Sekjen
Parkindo yang juga menjadi pendiri PDI pada tahun 1973, sebelum berubah
menjadi PDI Perjuangan di era Reformasi.
Hal yang tak kalah
penting, tegas Sabam, kader-kader YKI harus terus menjaga dan membangun
kebhinnekaan. Pluralisme harus menjadi bagian dari prinsip berpolitik
kader-kader YKI.
"Bagaimana kita sebagai pemimpin bisa
menjaga kebhinekaan kita. Bagaimana kunci menjadi pemimpin yang
membangun kebhinekaan," tegas Sabam. [mel]
BERITA TERKAIT: