"Kejadian ini mempermalukan Panglima TNI," kata anggota Komisi I Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi saat dihubungi, Senin (23/10).
Menurutnya, tidak sepatutnya penolakan itu hanya karena pemerintah AS masih menganggap para petinggi militer Indonesia terlibat dalam beberapa peristiwa HAM masa silam.
"India pun pernah mengalami hal yang sama, di mana Perdana Menteri Modi ditolak ke AS saat era Obama, tetapi kemudian diterima oleh Donald Trumph di Gedung Putih" kata Ketua Bapillu Jawa-Sumatera DPP Golkar itu.
Pernyataan 'dingin' Gatot atas dokumen kabel diplomatik milik AS tentang tragedi 1965 yang dibuka ke publik pun bukan hal yang patut dipersoalkan. Pasalnya, lanjut Bobby, kejadian itu sudah berlangsung lama dan dilihat dari kacamata AS sendiri.
"Tidak berarti sesuatu yang mutlak kebenarannya atas suatu sejarah bangsa lain," tekannya.
Oleh sebab itu, menurut dia, Kementerian Luar Negeri RI perlu meminta penjelasan rinci alasan AS menolak Gatot.
"Apa sekiranya yang menjadi dasar? sebab Jenderal Joseph F Durtfort Jr sangat bersahabat dengan Jenderal Gatot Nurmantyo," ujarnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: