Demokrat: Kebenaran Di Balik Pertemuan Budi Gunawan-Lukas Enembe Harus Terungkap

Jangan Merepotkan Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Senin, 18 September 2017, 17:18 WIB
Demokrat: Kebenaran Di Balik Pertemuan Budi Gunawan-Lukas Enembe Harus Terungkap
rmol news logo Partai Demokrat ingin fakta dan kebenaran di balik pertemuan kadernya yang menjabat Gubernur Papua, Lukas Enembe, dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, benar-benar terungkap.

"Karena kami menginginkan sistem, tatanan dan undang-undang di negeri ini dapat ditegakkan dengan lurus. Kami juga menginginkan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 di Papua dapat berlangsung secara jujur, demokratis dan damai," kata politikus Demokrat, Benny Harman, yang menjadi ketua tim investigasi terkait pertemuan tersebut.

Demokrat berpendapat, penyimpangan yang dilakukan elemen negara dan pemerintah secara langsung atau tidak langsung, akan memberikan beban dan persoalan kepada Presiden Joko Widodo. Padahal, Demokrat yakin Jokowi sendiri ingin Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, baik di Papua maupun di provinsi lain, dapat berjalan secara jujur, demokratis dan damai.

"Kita semua harus memberi bantuan kepada Presiden Jokowi dan pemerintahan yang beliau pimpin agar senantiasa sukses dalam mengemban tugas-tugasnya, dan tidak sebaliknya memberikan beban dan permasalahan yang merepotkan pemimpin kita," kata Benny, dalam keterangan pers tertulis.

Beberapa waktu terakhir ini beredar informasi isi pertemuan tertutup antara para pejabat keamanan dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe, di kediaman Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, di Jakarta Selatan. Foto-foto dari pertemuan mereka juga sudah beredar.

Kepala BIN, Budi Gunawan, disebut meminta Lukas menandatangani sebuah kertas berisi 16 poin komitmen. Diantaranya, komitmen "mengamankan" Joko Widodo dan PDI Perjuangan di Pemilu Serentak tahun 2019. Dari informasi yang beredar, Gubernur Lukas Enembe hanya menyatakan keberatan terhadap poin terakhir yaitu "mengamankan" PDIP di Papua pada Pemilu 2019. Apalagi, dirinya adalah Ketua DPD Partai Demokrat di Papua. Namun, akhirnya Lukas bersedia menandatangani kertas yang disodorkan oleh Budi Gunawan.

Informasi yang diterima redaksi juga menyebut kehadiran Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Kapolda Sumatera Utara (eks Kapolda Papua), Irjen Pol Paulus Waterpauw, menyusul di tengah pertemuan.

Setelah kedatangan mereka, Kepala BIN menyampaikan kepada Lukas Enembe bahwa Lukas berpasangan dengan Paulus Waterpauw pada Pilkada Papua tahun 2018. Diklaim, perintah itu sesuai amanat Presiden Joko Widodo. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA