Nyai Ahmad Dahlan Sang Pelopor Perlindungan Anak Melalui Froebel 1919

Senin, 24 Juli 2017, 02:46 WIB
Nyai Ahmad Dahlan Sang Pelopor Perlindungan Anak Melalui Froebel 1919
Film Nyai Ahmad Dahlan
23 Juli 2017 diperingati sebagai Hari Anak Indonesia. Peringatan Hari Anak Indonesia ditetapkan sejak tahun 1984 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 44 tahun 1984.

Ditetapkannya Hari Anak Indonesia adalah sebagai respon atas Peringatan Hari Anak Sedunia yang telah ditetapkan  pada setiap tanggal 20 November.

Pada tahun ini situasi kebatinan hari anak diwarnai 2 aksi kekerasan bullying yang terjadi hampir bersamaan di lembaga pendidikan.
Berbagai pihak menyatakan keprihatinan dan mengharapkan lembaga pendidikan peduli terhadap situasi ini. Seperti diketahui 9 anak mulai dari kelas 2 SD sampai SMP melakukan aksi Bullying di Thamrin City, begitupun aksi Bullying 12 mahasiswa terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus di kampus Gunadarma.

Begitupun keprihatinan yang terjadi pada tahun 1919 pada saat Nyai Ahmad Dahlan melihat anak anak pribumi yang tidak mendapatkan hak pendidikan.

Strata sosial yang dibedakan ini menyebabkan anak anak pribumi dari para buruh batik tidak bisa mendapatkan pendidikan bahkan tidak bisa mengasuh anak anaknya ketika bekerja.

Hal ini membuat keprihatinan Nyai Ahmad Dahlan yang kemudian membuat lembaga Pendidikan Usia Dini (PAUD) dengan nama Froebel Kindergarten 'Aisyiyah pada tahun 1919 di Kauman Yogyakarta. Dimana para Buruh tetap dapat bekerja sedangkan anak anaknya mendapatkan perlindungan, pendidikan dan pengasuhan agar tidak terancam dan terlantar.

Siapa sangka lembaga Pendidikan Usia Dini itu kini telah tumbuh menjadi 10 Ribu PAUD dan dikenal menjadi TK ABA (Aisyiyah Bustanul Athfal. Yang belakangan Bapenas mengakui dalam penelitiannya sebagai PAUD pertama di Indonesia.

Nyai Ahmad Dahlan adalah Pahlawan Nasional yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap kondisi anak anak jaman itu, selain peduli pada hak hak perempuan dengan mendirikan organisasi perempuan Aisyiyah yang telah berumur 2 abad.

Nyai Ahmad Dahlan menyatakan kepada kita semua bahwa isu anak dan perempuan tak bisa dipisahkan yang didalamnya terdapat pendidikan dan pengasuhan. Yang tercermin kebijakan negeri ini dengan menyelenggarakan perlindungan perempuan dan anak melalui kementerian tersendiri KPP dan PA.

Kini kisah hidupnya diangkat Majelis Seni, Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui film yang akan diputar serentak di bioskop pada 24 Agustus 2017, yang menjadi  momentum perjuangan beliau mendirikan Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Indonesia.

Sejarah hidup, pemikirannya terhadap anak dan perempuan akan menjadi garis film dalam mencerminkan perjuangan perlindungan anak di jaman itu.

Nyai Ahmad Dahlan kelahiran Kauman Yogyakarta pada 3 Januari 1872. Beliau wafat pada 31 Maret 1946. Merupakan Istri dari Pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan pada 1912.

Nyai Ahmad Dahlan atas perjuangannya terhadap nasib anak dan perempuan jaman itu dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional pada 10 November 1971 dengan Surat Keputusan Presiden no 42/TK Tahun 1971.

Demikian rilis ini disampaikan guna mengenang sejarah perjuangan Nyai Ahmad Dahlan pada momen bersejarah Hari Anak Nasional 2017.
Mari hargai hasil karya anak bangsa dan ajak putra putri kita pada hari bersejarah ini untuk mengenal pahlawannya. Dengan harapan generasi bangsa semakin mengenal dan menghargai Pahlawan pejuang bangsa. Dengan mengetahui perjuangan bangsanya maka anak anak akan terus melestarikan dan melanjutkan perjuangan kita. [***]

Salam Senyum Anak Indonesia

Izzul Muslimin

Majelis Seni, Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA