"Diaspora ini adalah aset yang besar, jumlahnya sekitar dua hingga tiga juta orang dan terdiri dari beragam profesi termasuk di antaranya ahli di sektor migas maupun para pekerja kita," kata Retno usai menghadiri sesi pembukaan Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta, Sabtu (1/7).
Sebagai langkah apresiasi, mereka akan digandeng sebagai mitra Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk kepentingan bangsa dengan membagikan Kartu Diaspora Indonesia.
"Ini dimaksudkan agar mereka (Diaspora) memperoleh aturan-aturan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada Diaspora Indonesia. Mudah-mudahan bulan depan sudah mulai diluncurkan,†kata Retno.
Pembekalan Kartu Diaspora Indonesia tersebut, lanjutnya, bersifat sukarela bagi siapa saja. Karena itu, nantinya dengan kartu keanggotaan itu tentu akan meneguhkan mitra antara pemerintah Indonesia dan Diaspora.
“Kalau teman-teman saudara-saudara daftar, kami persilahkan. Ada yang untuk WNI atau eks-WNI tapi masih jadi anggota Diaspora Indonesia. Karena jumlahnya jutaan ya,†tuturnya.
Dia kemudian mencontohkan latar belakang profesi Diaspora di luar negeri begitu membanggakan. Di Qatar, banyak Diaspora Indonesia yang bekerja di sektor minyak dan gas.
“Mereka kerja di sektor internasional, sangat membanggakan. Dengan kartu itu sehingga sense of Indonesia mereka semakin kuat, bahwa Aku adalah Indonesia,†demikian Retno.
[san]
BERITA TERKAIT: