"Mudah-mudahan tidak ada pengurangan pegawai, karena saya percaya Garuda masih bisa diperbaiki," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Garuda Indonesia Di Tengah Turbulensi' yang digelar di kawasan Senopati, Jakarta (Kamis, 15/6).
Menurut Rizal Ramli, Garuda masih menjadi yang terbaik di Indonesia dari segi keamanan penerbangan. Begitu pula dari segi pelayanan yang bisa diadu dengan maskapai negara lain yang beroperasi di Indonesia semacam Japan Airlines maupun Singapore Airlines.
"Dari segi safety (Garuda) terbaik di Indonesia. Dari segi service juga lebih baik dibanding Japan Airlines, Singapore Airlines," kata menko perekonomian era Presiden Gus Dur tersebut.
Lanjutnya, permasalahan yang dialami Garuda saat ini tak lepas dari kebijakan-kebijakan yang dibuat di masa lalu. Seperti pembelian pesawat secara besar-besaran, manajemen penuh praktik korupsi, dan kesalahan peruntukkan pesawat.
"Memang ada masalah di masa lalu karena pembelian pesawat yang jor-joran, yang penuh KKN, yang salah pilih untuk pesawat jarak jauh harusnya pesawat jarak regional," demikian Rizal Ramli.
Garuda Indonesia mencatat kerugian sebesar USD 99,1 juta atau sekitar Rp 1,32 triliun pada kuartal I-2017. Pencapaian itu turun 11,969 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencatatkan laba bersih USD 800 ribu. Sejak 2015, utang maskapai plat merah tersebut mencapai Rp 32,5 triliun. Meningkat kembali di tahun 2016 mencapai Rp 36,6 triliun, dan terus meningkat di tahun 2017 mencapai Rp 39,6 triliun.
[wah]
BERITA TERKAIT: