"Saya pikir tidak ada masalah, bahkan sudah seharusnya untuk dilakukan pengadaan mobil baru kepresidenan," ucap Arteria, Kamis (23/3).
Alasannya, berdasarkan fakta, mobil yang dipakai Jokowi saat ini sudah berusia 10 tahun, yaitu mobil pengadaan pada zaman ere Presiden SBY yang dibeli pada tahun 2006/2007.
"Mobil ini sudah sempat beberapa kali mogok sewaktu kunjungan kerja di Banjarnegara, Ponorogo dan terakhir di Kubu Raya. Kalau faktanya seperti itu, kan artinya pengadaan menjadi kebutuhan," ujar Arteria.
Jelas politisi muda PDIP ini, mereka di DPR pastinya tidak mempersoalkan apalagi berkeberatan dengan rencana itu.
"Kalau dari sisi DPR itu
clear, silahkan saja. Pengadaan itu pun sebenarnya tidak perlu persetujuan khusus dari DPR, cukup oleh Mensesneg melalui satker terkait," ungkap Arteria.
Meski demikian, lanjut Arteria, dia mendengar justru Jokowi yang tidak mau ada pengadaan mobil baru. Politisi PDIP itu lebih suka untuk mempergunakan yang ada, kalau ada yang rusak, cukup diperbaiki bukan membeli yang baru.
"Ini bentuk ketauladanan seorang pemimpin, kejadian ini mengajarkan kita semua untuk hidup sederhana dan bersahaja. Setinggi apapun jabatan kita dan bahkan tatkala hukum negara membolehkan kita untuk menikmati fasilitas, beliau memilih untuk tidak mempergunakannya," imbuhnya.
"Semoga para pejabat negeri dapat mengambil hikmahnya," tukas Arteria mebambahkan.
[rus]
BERITA TERKAIT: