Kata Yusril, Hasyim Muzadi dikenal luas, bukan saja di Tanah Air, tetapi juga di dunia Islam sebagai pemimpin dan ulama yang moderat dan berpengaruh.
"Sepanjang saya mengenal beliau, saya terkesan dengan Almarhum yang selalu menunjukkan sikap tawaddhu, sabar dan terbuka. Pemahaman beliau terhadap Islam dan problema umat Islam begitu mendalam. Kami benar-benar kehilangan seorang pemimpin yang dapat diterima oleh semua kalangan umat Islam," sebut dia, Kamis (16/3).
Yusril mengaku selalu datang mengunjungi Hasyim Muzadi kalau datang ke Malang, Jawa Timur, tempat tinggal Almarhum. Kunjungan yang singkat itu selalu dimanfaatkan untuk membahas problema-problema Islam dan bagaimana cara memecahkannya.
"Sikap terbuka dan cerdas dari Almarhum banyak menginspirasi saya dalam merumuskan masalah-masalah umat dan bangsa kita seluruhnya," tukas Yusril.
Tokoh nasional sekaligus ulama besar KH. Hasyim Muzadi meninggal dunia sekitar pukul 06.15 WIB, Kamis (16/3). Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam itu menghembuskan napas terakhir di kediamannya, di Komplek Ponpes Al-Hikam I Malang.
Mantan Ketua PBNU itu akan dimakamkan di Ponpes Al-Hikam II Depok, Jawa Barat, siang ini.
KH. Hasyim Muzadi lahir di Bangilan, Tuban, Jawa Timur, pada 8 Agustus 1944 (72 tahun). Saat ini Kiai Hasyim menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
[rus]
BERITA TERKAIT: