Terlebih dalam momentum politik seperti Pilkada Serentak 2017 ini.
"Para tuyul modern ini sangat bersemanat mengotori ruang publik dengan fitnah dan pembodohan," kata Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Abrar Aziz seperti diberitakan
RMOLJakarta.Com, Senin (20/2).
Menurut Abrar, buzer adalah sekelompok orang yang dibayar untuk kepentingan politik tertentu dengan tugas membuat dan menyebar fitnah untuk menjatuhkan lawan politik.
Dalam perspektif Islam, kata dia, mencari-cari kesalahan orang lain dan menggunjingkannya adalah perbuatan keji yang diumpamakan dengan memakan bangkai saudara sendiri (QS. Al Hujurat : 12). Bahkan perilaku fitnah disebut lebih keji dari pembunuhan (QS. Al Barqarah : 191).
"Sayangnya, perilaku menyebar fitnah dan pembodohan ini justru dijadikan profesi untuk mencari nafkah oleh sebagian orang," kata Abrar.
Padahal, lanjut Abrar, harta yang didapat dari perbuatan terlarang (menebar fitnah) jelas keharamannya ditegaskan dalam Alquran. Bahkan jika fitnah tersebut sudah sangat merugikan kepetingan umat.
"Kita diperintahkan memeranginya," tegas Abrar.
[wid]
BERITA TERKAIT: