Begitu diutarakan Yenny Wahid, putri kedua Presiden ke-4 RI dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, pagi ini (Senin. 9/1).
Menurut direktur The Wahid Institute ini, aktualisasi ajaran Gus Dur memiliki arti sangat penting bagi bangsa dan negara. Terlebih, di tengah situasi kehidupan berbangsa yang terpecah belah karena faktor SARA, menguatnya sikap intoleransi dalam beragama, kebhinekaan yang mulai terusik, NKRI yang terancam karena radikalisasi paham keagamaan serta saling fitnah dan hujat berlatar perbedaan pandangan politik.
"Itu sebabnya, pikiran dan gagasan besar Gus Dur tentang humanisme dan pluralisme perlu untuk terus dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, kita rindu kedamaian bangsa," lanjut Yenny.
Pemikiran kedamaian Gus Dur, masih kata Yenny, juga telah disampaikan Presiden Jokowi dalam Haul Gus Dur di Ciganjur, akhir Desember lalu.
Ketika itu Jokowi mengatakan bahwa Gus Dur selalu menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia, bahwa Islam mengajarkan hidup dalam persaudaraan dan perdamaian, bukan untuk memecah belah persatuan umat.
[wid]
BERITA TERKAIT: