Usai Diterima MPR Dan DPR, Masa Pendemo Membubarkan Diri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 05 November 2016, 04:58 WIB
Usai Diterima MPR Dan DPR, Masa Pendemo Membubarkan Diri
rmol news logo . Usai melakukan pertemuan dengan perwakilan dari pendemo Aksi Bela Islam II, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan beserta Anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Alhansyi, Sufmi Dasco Ahmad, Muchlisin, dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais naik ke Mobil Komando yang terparkir diantara para demonstran, di Jalan Gatot Subroto, Depan Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu dinihari (5/11).

Disitu, Aboebakar Alhabsyi memulai orasinya. Dia berjanji komisi hukum DPR akan mengawal kasus dugaan penistaan yang dilakukan oleh Gubernur non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Caranya, tambah dia, yakni mereka akan memanggil Kapolri Tito Karnavian untuk menanyakan perihal kasus Ahok dan sebab musabab terjadinya chaos yang kemudian meminta pertanggungjawaban Polisi terntang itu.

"Kita akan kawal. Percaya Insya Allah pertemuan tadi, Ketua MKD Ketua MPR. Insya Allah, dengan ijin Allah kita berjuang bersama, setelah Senin akan follow up," janji pria yang karib disapa Habib yang dari PKS ini.

Dasco kemudian berorasi, politisi Partai Gerindra ini mengaku janji MPR RI/ DPR RI terhadap Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) merupakan amanat yang sangat besar.

"Masyarakat seluruh Indonesia melalui ulama dan habib untuk minta kawal dan awasi pernyataan pemerintah. Dihadapan ulama akan lakukan pengawalan dan panggil kapolri sebagai tugas pengawsan," tegasnya dengan suara lantang.

Usai itu, giliran Zulkifli Hasan, pria yang karib disapa Zulhas ini mengucap syukur alhamdulillah karena menurutnya perjuangan panjang tentang tuntutan para pendemo diamini pemerintah, Komisi III DPR pun berjanji segera akan memanggil Kapolri.

Karenanya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengajak para pendemo dan semua pihak untuk mengawal proses hukum terhadap Ahok. Pendemo pun dimintanya untuk bertolak ke kediamannya masing-masing.

"Mari awasi dalam wakti cepat agar apa yang jadi harapan dan tuntutan kita jadi kenyataan. Saya harap semua berakhir baik, pulang ke tempat masing-masing," imbaunya.

Selanjutnya Habib Rizieq menambahkan. Senada dengan Zulhas, dia meminta para pendemo untuk pulang ke kediamannya dan tetap mengawal kasus Ahok. Namun, jika dalam waktu dua atau tiga minggu ternyata mereka dikibuli, Habib Rizieq mengajak para pendemo untuk melakukan aksi lagi dengan tidak hanya membawa bambu biasa, tapi bambu runcing. Mereka siap perang.

"Kita tidak main-main, kalau gak diselesaikan maka kami akan bawa bambu runcing. Siap revolusi. Tangkap Ahok atau revolusi," teriak Rizieq disambut gema takbir.

Terakhir, Habib Rizieq berjanji akan bertanggungjawab bagi pengobatan 150 korban luka akibat chaos yang terjadi pada demo tadi. Namun sebelumnya mereka akan didata luka berat atau ringan. Kemudian, untuk 1 korban meninggal dunia, Rizieq menyanggupi untuk memberikan santunan keluarga yang ditinggalkan. Dia juga memastikan akan menyambangi keluarga yang ditinggalkan. Tak lupa dia meminta Ummat Islam untuk mendoakan mendiang.

Tepat pukul 04.00 subuh, para pendemo Aksi Bela Islam II berangsur mulai meninggalkan kawasan Senayan. Mereka diantar ke kediaman maupun kampung halaman dengan menggunakan puluhan bus yang disiapkan MPR RI/ DPR RI.

Diketahui selain dari Jakarta, tak sedikit diantara para pendemo yang berasal dari luar kota. Ada yang dari Aceh, Makassar, Bogor, Jawa Timur, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Zulkifli Hasan, Aboebakar Alhansyi, Sufmi Dasco Ahmad, Muchlisin, Hanafi Rais, dan Habib Rizieq terlihat masih menunggu para pendemo pulang di Mobil Komando. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA