Dua Tahun Jokowi-JK, Warga Himad Purelang Gelar Ruwatan Nagari Di Solo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 20 Oktober 2016, 18:48 WIB
Dua Tahun Jokowi-JK, Warga Himad Purelang Gelar Ruwatan Nagari Di Solo
rmol news logo Dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Himpunan Masyarakat Adat Pulau-pulau Rempang Galang (Himad Purelang) mengelar doa bersama warga Solo dalam doa ruwatan nagari. Acara ruwatan digelar di Posko Perjuangan Himad Purelang di Pleret Dalam, Banyuanyar, Solo.

Juru bicara Himad Purelang Tony Nasution mengatakan, ruwatan nagari digelar dalam rangka mendoakan dua tahun kepemimpinan Presiden Jokowi yang selama ini dekat dengan rakyat.

"Kami sebagai warga Batam yang ada di Rempang Galang berserta pulau-pulau kecil mendoakan agar Bapak Presiden Jokowi diberikan kesehatan dan panjang umur dalam menjalankannya tugas kenegaraan," ucap Tony disela acara doa ruwatan nagari (Kamis, 20/10).

Lanjutnya, ruwatan nagari sekaligus meminta kepada sang pencipta untuk mengetuk hati Presiden Jokowi agar mau memberikan hak tanah masyarakat Himad Purelang berupa sertifikat resmi.

"Kami tahu Bapak Presiden sudah memberikan sertifikat kepada rakyat di berbagai daerah. Selain Yogyakarta, kami pun mendengar Bapak sudah menyerahkan sertifikat tanah kepada warga di Jateng. Kami pun memohon Bapak Presiden tak lupa menyalurkan sertifikat kepada warga Kepri khususnya Himad Purelang," jelas Tony.

Tony juga mengapresiasi dua tahun kepemimpinan pemerintahan Presiden Jokowi dalam reformasi agraria sudah menyalurkan sertifikat tanah rakyat seluruh Indonesia dari 60 jutaan sertifikat yang diterbitkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

"Warga Himad Purelang mengapresiasi kinerja Bapak Presiden dalam bidang agraria, sudah jutaan sertifikat rakyat diberikan. Lalu kami berharap Pak Jokowi tak lupa kepada warga Kepri, khususnya kami yang sudah sembilan tahun berjuang untuk mendapatkan sertifikat tanah," bebernya.

Sementara itu, Tetua Pengurus Pusat Himad Purelang Yoseph Auratu menambahkan bahwa ruwatan nagari dibimbing langsung oleh ulama dari Keraton Kasunanan Surakarta yakni Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Pujo Setiono Dipuro bersama KRT Hartoyo Pujo Dipura dan Irawan Wijaya didampingi KPH. A.A Yani.

"Ruwatan ini kami gelar di sini, tak jauh dari kediaman pribadi Bapak Presiden Jokowi, hanya sekitar 200 meter. Doa ini menjadi sejarah bagi kami untuk memperjuangkan hak kami berupa tanah yang sudah kami keloloh sejak tahun 1957," ujarnya.

Menurut sesepuh adat berusia 72 tahun tersebut, untuk memperoleh sertifikat tanah yang sah pihaknya sudah mendaftarkan kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau BPN sejak tahun 2008 agar pemerintah memberikan sertifikat hak milik kepada Himad Purelang.

"Kami berharap ada keadilan kepada kami melalui tangan Bapak Presiden Jokowi. Karena itu dengan Ruwatan ini bisa mengetuk hati Bapak Presiden, dan kami pun mendukung program Bapak Presiden untuk memajukan Batam dari sisi pertanahan agar investor merasa nyaman dan memiliki kepastian hukum terkait lahan yang ada," ungkap Yoseph.

Dalam ruwatan nagari disediakan dua nasi tumpeng besar lengkap dengan lauk pauk dan sayur mayur serta makanan rakyat yang dibungkus daun pisang. Dua tumpeng dimaksudkan sebagai simbol dua tahun pemerintahan Jokowi-JK dalam memimpin Indonesia. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA