Ternyata, Buni Yani Mantan Pendukung Ahok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 08 Oktober 2016, 09:06 WIB
Ternyata, Buni Yani Mantan Pendukung Ahok
rmol news logo Ternyata, pemilik akun Facebook Buni Yani yang memposting video Gubernur Jakarta, Basuki Purnama alias Ahok, yang menyinggung isi Surat Al Maidah 51 dalam Al Quran, adalah seorang yang pernah memuji Ahok karena kinerjanya membangun Jakarta.

Hal ini dia nyatakan dalam halaman facebooknya kemarin, setelah video yang ia sebarkan melahirkan pro kontra dan membuat dirinya dilaporkan ke kepolisian oleh relawan Ahok-Djarot.

Buni Yani mengaku heran, mengapa ketika dirinya memuji keberhasilan Ahok tidak ada pendukung Ahok yang merespons sikapnya.

"Saya juga bingung. Pas saya memuji sedikit keberhasilan petahana atas prestasi kali bersih setelah lewat pintu air Manggarai beberapa hari sebelum Idul Adha, tak ada pendukungnya yang memuji sikap saya ini," tulis Buni dinihari tadi di facebooknya.

"Tapi giliran fakta dan kritik yang saya posting, langsung saya dianggap tukang pelintir dan tukang fitnah. Ya nggak bisa gitu dong," lanjutnya.

Di ruang yang sama, Buni Yani yang adalah peneliti dan mantan praktisi media, juga menyertakan "screenshot" beberapa status yang pernah ia tulis di media sosial twitter untuk menyatakan dukungan dan pujian kepada Ahok.

"Ini dulu waktu saya masih melihat Ahok normal dan mendukungnya. Saya berubah setelah banyak ndak beresnya. Buat yg mau bawa ini ke ranah kebencian, rasisme, dan sejenisnya, lu emang seneng dibegoin. Kenapa tak langsung tanya ke saya saja," ungkap Buni di atas screenshot yang ia sebar.

Kemarin, Kelompok relawan Kotak Adja (Komunitas Muda Ahok Djarot) melaporkan akun Si Buni Yani atau SBY ke Polda Metro Jaya, terkait video Ahok yang menuai kontroversi. Laporan itu diterima dengan nomor TBL/4873/X/2016/PMJ/Dit Reskrimsus.

Ketua Kotak Adja, Muannas Alaidid, mengatakan pihaknya melaporkan akun Facebook bernama SBY (Si Buni Yani) karena menduga akun itulah yang pertama memprovokasi masyarakat dengan memposting potongan dari video asli. (Buni Yani: Saya Tidak Mengedit Video Ahok)

Buni Yani memposting video itu pertama kali pada 6 Oktober, dengan menyertakan tulisan "Penistaan Terhadap Agama?"  dan menyatakan "Kelihatannya akan terjadi sesuatu yang kurang baik dengan video ini".

Setelah laporan ke polisi itu, Buni mengaku banyak simpati dan dukungan yang berdatangan kepadanya. Bahkan menurutnya pernyataan dukungan itu masih ia terima sampai pukul 01.00 dinihari, yang intinya menyatakan kesediaan untuk mendampingi secara hukum.

"Ada sekitar 20-an firma hukum, individu dan organisasi yang telah bersedia menjadi pengacara saya. Mereka semua memberikan layanan cuma2 karena ingin merawat kebebasan berbicara dan/atau memberikan hukuman kepada penista agama. Ada yang mendukung dan memberikan bantuan hukum dari Florida, Australia, Medan, dan bagian lain di Tanah Air," ungkap Buni.

"Atas doa dan dukungan kawan2 semua, proses hukum ini akan kita tempuh bersama. Siang ini saya akan bertemu organisasi hukum yang akan mendampingi. Bagi kawan2 pengacara yang sudah bersedia, suatu ketika akan saya hubungi," lanjutnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA