Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Unggul Secara Individu Dan Partai, Anies-Sandi Lawan Terkuat Ahok-Djarot

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 28 September 2016, 16:58 WIB
Unggul Secara Individu Dan Partai, Anies-Sandi Lawan Terkuat Ahok-Djarot
Sandi-Anies/Net
rmol news logo Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno lebih berpeluang menjadi lawan terkuat bagi petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dibanding Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.

Pasalnya, Anies-Sandiaga unggul secara individu maupun partai dibanding calon lainnya.

Pengamat politik Jajat Nurjaman mengakui di antara ketiga pasangan calon, hanya Anies-Sandiaga yang diusung dua partai. Berbeda dengan Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi yang didukung empat partai.

Namun, meski hanya diusung Gerindra dan PKS, efektifitas mesin kedua partai itu patut diperhitungkan. Terbukti dari raihan kursi Gerindra dan PKS di DPRD DKI Jakarta masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga.

"Pengalaman Anies Baswedan yang pernah menjadi Menteri Pendidikan seperti menjawab pertanyaan publik selama ini yang meragukan pengalaman Sandiaga Uno dalam memimpin birokrat. Selain itu kedua sosok ini lebih diunggulkan karena lebih dikenal masyarakat dibanding calon yang diusung koalisi Cikeas," jelas Jajat dalam keterangannya petang ini.

Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini menilai, pilkada DKI Jakarta bukan hanya menarik dari sosok figur yang ditampilkan, namun visi misi para kandidat juga tidak akan luput dari perhatian utama masyarakat.

Pasalnya, dibawah kepemimpinan Ahok terbukti banyak masyarakat yang menyesalkan, dan menolak kebijakannya karena dinilai tidak pro rakyat kecil.

"Secara perhitungan politik pasangan petahana sudah unggul di atas kertas. Namun hal ini tidak menjadikan jaminan akan memenangkan pilkada DKI dengan mudah, hal ini terbukti dalam pilkada DKI 2012 yang lalu dimana pasangan petahana saat itu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang didukung mayoritas partai harus kalah dalam pemilihan putaran kedua," tutup Jajat.[zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA