Kali Ini Moeldoko Berbuat Untuk Warga Gunung Kidul

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 09 Agustus 2016, 11:19 WIB
Kali Ini Moeldoko Berbuat Untuk Warga Gunung Kidul
Moeldoko/Net
rmol news logo Usai lengser dari jabatan Panglima TNI pada Agustus 2015 lalu, Jenderal TNI (Pur) Moeldoko masih memberi sumbangsih untuk masyarakat jelata.

Setelah membangun Masjid Moeldoko, ia beralih membuat proyek irigasi untuk petani tepatnya di Gunung Kidul, Yogyakarta. Daerah ini dikenal punya kendala dengan kekeringan dan tanah tandus. Nantinya proyek irigasi Moeldoko akan dijalankan dengan teknologi pompa air tanpa motor.

Mekanismenya, air dari Kalisuci akan ditampung. Dengan daya dorong air itu sendiri, air akan dialirkan sampai ketinggian 133 meter di mana area persawahan petani berada. Targetnya, proyek itu bisa mengairi sawah seluas 300-400 hektare di Desa Pacarejo dan Semanu di Kecamatan Pacarejo. Pompa air tanpa motor dengan membendung Kalisuci merupakan proyek pengangkatan air tertinggi yang pernah dibangun di Indonesia. Sebelumnya, pengangkatan air dari sungai ke reservoir alias bak hanya sekitar 20 meter.

Latar belakang saya membuat proyek air tanpa motor ini karena ingin mengabdi pada masyarakat meski sekarang sudah purna (dari TNI),” kata Moeldoko, Senin (8/8).

Moeldoko sempat menceburkan diri ke proyek tersebut. Moeldoko mengaku sangat menikmati bekerjasama dengan para petani. Tentang pemilihan Gunung Kidul sebagai lokasi, Moeldoko punya alasan kuat. Lulusan terbaik penerima Adhi Makayasa 1981 itu ingin membalas budi kebaikan warga Gunung Kidul.

"Waktu letnan dua, kami latihan di sana. Saya melihat warga kesulitan air. Dulu warga ada yang memberi air minum, ubi rebus," tambah Moeldoko.

"Saya ingat zaman pendidikan TNI di mana prajurit wajib mengikuti napak tilas Panglima Besar Soedirman. Saya sangat mengagumi warga Gunung Kidul yang baik hati memberi bantuan makanan dan minuman pada prajurit yang melintasi rute gerilya,” imbuhnya.

Dengan irigasi ini, ia harapkan panen akan meningkat. Dari semula hanya sekali setahun dengan sistem tadah hujan, diprediksi bisa menjadi tiga kali setahun.

Keputusan Moeldoko membangun proyek itu disambut gembira para petani. Di sisi lain, proyek itu tetap diusung dengan semboyan 3M yang selama ini menjadi tagline Moeldoko. Yakni Mudah, Murah dan Melimpah.

Sebelumnya, Moeldoko juga mendukung total penemuan teknologi microbubble generator (MBG) yang telah dikembangkan oleh tiga mahasiswa UGM, Muhammad Nabil Satria Faradis dan Fajar Sidik Abdullah dari teknik mesin dan Untarini Febrian Ramadhani (manajemen FEB). Teknologi itu bisa membuat distribusi oksigen dalam kolam menjadi lebih sempurna. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA