Diketahui, calon incumbent Ahok sudah didukung oleh Nasdem, Hanura dan Golkar pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kalau serius mau mengalahkan Ahok, gampang. Di-setting dua calon saja," sebut pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago kepada redaksi, Kamis (4/8).
Dengan begitu, kata Pangi, sehingga terbentuk dua kutup kekuatan (bipolar). Sehingga masyarakat Jakarta yang tidak suka Ahok akan mendukung calon yang satu lagi.
"Ini namanya anti tesis dengan sikap Ahok," tambahnya.
Namun demikian, tegas Pangi, koalisi parpol yang akan melawan Ahok tidak asal mencomot pasangan kandidat.
"Jadi ini tergantung kemahiran PDIP membaca peta politik," tukas dosen politik UIN Jakarta ini.
Sebelumnya, Pangi mengungkapkan PDIP adalah motor yang pas untuk membentuk koalisi pembaharu. Koalisi ini bertujuan untuk melawan Ahok dan kekuatan neo orde baru (orba) yang ada di belakangnya. Neo orba yang dimaksud adalah, karena Ahok didukung oleh parpol yang merupakan wujud baru dari orba, yaitu Golkar, Hanura dan Nasdem.
[rus]
BERITA TERKAIT: