PILKADA JAKARTA

Daripada Tepuk Tangan Sendiri, Mendingan Teman Ahok Bangun Empat Gedung SD

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 28 Juni 2016, 13:25 WIB
Daripada Tepuk Tangan Sendiri, Mendingan Teman Ahok Bangun Empat Gedung SD
adian napitupulu/net
rmol news logo Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, mengaku tidak tertarik menerima undangan Teman Ahok untuk menghadiri verifikasi 1 juta KTP dukungan yang dikumpulkan organisasi itu.

Adian menyindir konsultan hukum Teman Ahok, Putu Artha, yang mengundangnya dalam sebuah diskusi di studio televisi swasta, kemarin malam, dengan cara membentak-bentak.

"Saya senang diundang terbuka oleh Putu Artha walau saya bingung Putu Artha mengundang atau mengancam? Walau bingung tapi saya coba memahami bahwa berteriak itu identik dengan kepanikan," kata Adian dalam keterangan persnya, Selasa (28/6).

Menurut anggota Komisi VII DPR ini, mengumpulkan dan memverifikasi sendiri sama seperti sebuah permainan yang dimainkan sendiri, disoraki sendiri, diwasiti sendiri, lalu dipuji dan tertawa bangga sendiri.

Adian juga menyindir klaim Teman Ahok menyiapkan 4.000 relawan "berbayar" untuk memverifikasi 1 juta KTP.

Menurut dia, dengan 4.000 relawan berbayar maka tiap relawan berbayar rata-rata harus memverifikasi 250 KTP. Asumsinya, biaya mereka sama dengan yang dibayar Teman Ahok untuk mengumpulkan 1 juta KTP di waktu lalu. Jika 560 KTP per bulan dibayar Rp 2,5 juta, berarti per KTP dibiayai Rp 4.450.

Dengan biaya verifikasi KTP Rp 4.450 maka tiap relawan berbayar akan menerima 250 KTP x Rp 4.450, sama dengan Rp 1.112.500 per relawan. Dengan jumlah Relawan 4.000 orang maka untuk Verifikasi 1 Juta KTP Teman Ahok diperkirakan bisa habiskan Rp  4,4 miliar.

"Jika angka andai-andai itu benar, tentunya saya merasa miris karena biaya verifikasi KTP itu menghabiskan uang senilai empat bangunan SD," ungkap Adian.

Adian malah menyarankan Teman Ahok menghemat uang itu untuk yang lebih berguna, seperti membeli 45 ambulans Teman Ahok.

"Daripada membuang uang hanya untuk mendengar tepuk tangan sendiri," lanjut mantan aktivis 98 ini. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA