Apalagi pencalonan Tito tidak melalui proses sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri dan Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk diajukan kepada Presiden.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan keputusan yang diambil Kepala Negara itu adalah keputusan yang berani dan cerdas, dalam mengunakan hak preogrativenya secara konstitusional.
Dan ini sebenarnya yang diinginkan masyarakat dari Jokowi dalam mengambil keputusan, tanpa melalui kompromi ala dagang sapi. (Baca:
Gerindra Akan Cecar Tito Dengan Tiga Pertanyaan).
Disisi lain, Arief melihat dengan diajukannya Tito sebagai calon Kapolri, makin jelas warna Jokowi. Bahwa bisa saja nanti Tito dipinang oleh Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019, dibandingkan memilih Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang juga sempat santer dikabarkan akan mendampingi Jokowi di Pilpres tiga tahun mendatang.
Jelas Arief, saat ini Jokowi tidak terlalu pusing soal kendaraan partai politik (parpol) yang digunakan di Pilpres 2019 nanti.
"Kendaraan parpol Jokowi sudah siap, yaitu Partai Golkar," ungkapnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: