Amien Sunaryadi menjelaskan bahwa kemarin sore tim SKK Migas dan tim Masela sudah menemui perwakilan Inpex dan Shell yang selama ini berinvestasi di Blok Masela.
Agenda pertemuan itu, secara informal memberitahukan kepada investor soal keputusan presiden mengembangkan Masela dengan metode onshore.
SKK Migas juga meminta Inpex mengajukan lagi plan of development (POD), kali ini berbasis onshore termasuk perubahan kerangka waktunya.
Pertemuan kemarin itu, dilanjutkan Amien, akan dilanjutkan dengan komunikasi formal.
"Dari situ SKK Migas menyimpulkan Inpex dan Shell tidak ada rencana 'cabut' dari Blok Masela. Hanya, mereka perlu waktu mengitung ulang rencana kerja onshore dan menentukan jangka waktu," jelas Amien, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (24/3).
Pernyataan dia terakhir itu berbeda nada dengan keterangan persnya pada Rabu (16/3). Saat itu, Amin mengungkapkan kekhawatirannya Inpex Indonesia melakukan downsizing personil di Indonesia.
Kala itu ia juga mengaku SKK Migas mendapat informasi dari Shell Indonesia bahwa CEO Shell telah meminta para engineer Shell di Belanda, Kuala Lumpur dan Jakarta yang semula bekerja untuk proyek Masela segera mulai mencari pekerjaan baru di internal Shell global.
[ald]
BERITA TERKAIT: