Politisi senior dari Partai Gerindra, Martin Hutabarat, mengapresiasi kunjungan itu. Menurutnya, ini adalah kunjungan kenegaraan bersejarah, melihat hubungan emosional yang sangat dekat antara Indonesia dengan Timor Leste. Bahkan, hampir semua anggota kabinet dan pejabat pemerintahan Timor Leste adalah lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Martin menyarankan presiden membuat terobosan diplomatik bersama Pemerintah Timor Leste dalam kunjungan kenegaraan ini, terutama untuk menyelesaikan aset-aset berupa tanah, kebun, rumah milik puluhan ribu keluarga WNI keturunan Timor Leste yang 16 tahun lalu mengungsi ke Indonesia. Hal ini telah sangat lama menjadi kerinduan mereka, tapi tidak pernah serius diperhatikan pemerintah.
"Begitu juga makam para pahlawan-pahlawan kita yang telah gugur membela negara, termasuk penduduk asli Timor Leste sendiri, yang sekarang makamnya tidak terurus di lebih 10 tempat pemakaman di Timor Leste, perlu menjadi perhatian Presiden Jokowi karena selama ini tidak pernah diurus," ujar Martin.
Disarankannya, pemerintah mengusahakan makam-makam itu dipindahkan ke Makam Pahlawan milik Indonesia di kota Dilli atau sebagian dibawa dan dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.
"Saya kira kita tidak boleh melupakan jasa dan pengorbanan ribuan pahlawan kita yang telah gugur semasa 20 tahun perang di Timor Timur dulu. Hubungan antara rakyat Timor Leste dengan rakyat Indonesia perlu terus dijaga dan dipertahankan mengingat sejarahnya," ungkap dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: