Jokowi Keliru Borong Burung di Pasar Pramuka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Minggu, 03 Januari 2016, 16:11 WIB
Jokowi Keliru Borong Burung di Pasar Pramuka
rmol news logo Upaya Presiden Joko Widodo memborong burung di Pasar Pramuka dan kemudian melepaskannya dinilai sebagai cara keliru menjaga ekosistem.

Demikian disampaikan Direktur Scorpion Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group, Gunung Gea.

Menurut dia, cara Jokowi seperti itu justru menegaskan tidak adanya upaya penegakan hukum terhadap perlindungan satwa liar.

Sebab, hampir semua burung di Pasar Pramuka diperdagangkan secara ilegal karena diambil langsung dari habitatnya di alam liar.

"Jika Jokowi ingin menjaga ekosistem, seharusnya ia memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengontrol pengambilan burung dari alam," kata Gunung dalam keterangannya  (Minggu, 3/1).

Meskipun burung yang dibeli tidak dilindungi, katanya, tetapi pengambilan satwa satwa liar di Pasar Pramuka dilakukan tanpa ijin.

Dijelaskan Gunung, Pasar Pramuka adalah salah satu pasar satwa terbesar yang banyak memperdagangkan satwa liar secara ilegal.

Ia mencontohkan peristiwa baru-baru ini dimana petugas BKSDA Jawa Timur berhasil menyita 2400 burung yang diambil secara ilegal dari Kalimantan Timur dan hendak dikirim ke Pasar Pramuka di Jakarta.[dem]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA