PBB: DPR Sekarang Hanya Mengejar Materi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 19 Desember 2015, 18:15 WIB
PBB: DPR Sekarang Hanya Mengejar Materi
Jamaluddin Karim/net
rmol news logo Kondisi di parlemen yang terjadi belakangan ini memperlihatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak lagi memiliki gagasan ideologi.

Banyak anggota yang terkesan hanya mengejar material dan kekuasaan untuk memperkaya diri. Salah satunya terlihat dalam skandal 'papa minta saham' dengan melibatkan Ketua DPR Setya Novanto yang secara resmi telah mengundurkan diri namun ditunjuk sebagai ketua Fraksi Golkar oleh partainya.

"Jadi kondisinya DPR sekarang ini seperti tidak memiliki gagasan ideologi. Tidak bisa berdiskusi tentang negara, gagasannya sepi. Banyak yang hanya mengejar materialistis dan kekuasaan semata hanya memperkaya pribadi," ungkap Ketua Harian DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Jamaluddin Karim kepada redaksi, Sabtu (19/12).

Menurutnya, kondisi saat ini sangat berbeda dengan masa awal era reformasi tahun 1999 lalu. Di mana saat itu, PBB yang ikut duduk di DPR dipenuhi dengan gagasan orisinil dengan menerjemahkan harapan masyarakat.

Jamaluddin yang sedang menghadiri Muktamar IV Muslimat Bulan Bintang pada 17-19 Desember ini di kawasan Cisarua, Jawa Barat mengajak segenap peserta untuk introspeksi diri. Dengan lebih peduli, parlemen ke depan dapat diisi oleh orang-orang yang benar-benar peduli terhadap rakyat.

"Jadi muslimat harus didorong. Rekrutmen anggota dan pengkaderan PBB pada 2016 itu targetnya 350 ribu kader. Peran ini dapat diambil muslimat yang merupakan sayap partai sebagai badan otonom," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Dewan Syuro Muslimat Bulan Bintang Andi Nurul Djannah menambahkan, sebagai organisasi sayap perempuan PBB, muslimat harus dapat memberi contoh yang terbaik.

"Jangan sampai mengaku muslimah tapi apa yang dilakukan tidak muslimat. Kita perlu saling mengisi sebagai pribadi dalam masyarakat, berlaku ikhlas dalam berjuang," bebernya. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA