Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna, menyebut Setya Novanto sebagai
gentlemen dan patut dicontoh pejabat negara lainnya.
"Sangat jarang ada di republik ini pejabat mau mundur dengan sukarela seperti Setya Novanto," kata Budyatna kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/12).
Namun ia berharap kasus Freeport ini tidak membuat Novanto jadi satu-satunya korban politik.
"Dan saya berharap Setya Novanto juga berani membongkar praktik-praktik kecurangan yang dilakukan pejabat," lanjutnya.
Permintaan itu punya alasan. Menurut dia, Setya Novanto berpengalaman dan mengetahui banyak hal soal sepak terjang pejabat dan elite politik yang kerap memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan bisnis.
"Jadi saya berharap kasus Setya Novanto diteruskan dan jangan dihentikan untuk membongkar praktik kotor bisnis di balik kekuatan politik," katanya.
Di Indonesia, kata Budyatna, banyak sekali pengusaha yang berhasil menjadi elite politik. Tidak usah jauh-jauh, sebut saja Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.
"Mereka tak seharusnya menggarap proyek-proyek negara. Mereka sebagai pimpinan negara tugasnya adalah mengabdi kepada rakyat dan negara, bukan mencari untung atau rente karena berkuasa," terang Budyatna.
[ald]
BERITA TERKAIT: