Demikian disampaikan politisi senior, Rachmawati Soekarnoputri, kepada wartawan, Jumat (4/12).
"Marilah berkaca. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa penguasa di negeri ini mayoritas adalah pebisnis, pedagang atau menjadi beking pedagang," kata Rachmawati Soekarnoputri.
"Jangankan SN, sebut saja Luhut Panjaitan, siapa tidak tahu JK, bahkan Jokowi menang Pilpres dengan sembilan taipan. Megawati terkait skandal BLBI, dan Pak Harto pun dikelilingi para konglomerat hitam," lanjutnya.
Putri Bung Karno ini mengibaratkan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD DPR RI) dalam perkara Novanto bagai membuang garam di lautan.
"Setitik noktah dari potret hitam penguasa negeri ini," sebutnya.
Menurutnya, para pejabat tidak sekelas negarawan, melainkan pebisnis dengan kedok pejabat.
Abuse of power, korupsi kolusi nepotisme (KKN), menjadi postur penguasa sejak Orde Baru sampai sekarang,
Kondisi tersebut, lanjut Rachma, diperparah dengan konstitusi liberal kapitalistik yang menjadi payung perbuatan jahat para pejabat. Salah satu buktinya mega korupsi BLBI yang sampai sekarang tak tersentuh hukum. Ini disebabkan institusi pemberantasn korupsi (KPK) yang sudah dikooptasi kekuasaan.
"Lebih celakanya, rezim penguasa menjadi
proxy, antek kapitalis asing. Ini tidak bisa diteruskan. Sampai dunia kiamat pun tidak akan tercapai Indonesia adil, makmur, sejahtera," sesal Rachma.
[ald]
BERITA TERKAIT: