Buwas Dicopot, JK The Real President

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 04 September 2015, 16:54 WIB
Buwas Dicopot, JK <i>The Real President</i>
Jusuf kalla/net
rmol news logo Pencopotan Komjen Budi Waseso dari posisi Kabareskrim dinilai kental pengaruh Wapres Jusuf Kalla. Tak lama setelah penggeledahan oleh Bareskrim, ‎JK ‎menelepon Buwas "meminta" kasus Pelindo dihentikan.

"Lagi-lagi ini jadi bukti JK merasa dirinya the real president,"‎ ujar Kordinator Gerakan Mahasiswa 77-78, Syafril Sofjan kepada redaksi, Jumat (4/9).‎

Dia menilai janggal aksi JK menelepon Buwas meminta perkara dihentikan dengan alasan sesuai instruksi presiden bahwa, kasus dugaan korupsi yang menimpa korporasi tidak boleh langsung dipidanakan. Saat menelepon kabarnya JK tengah berada di Korea Selatan.

‎"Padahal Presiden Jokowi ada di Jakarta malah sama sekali tidak memberikan komentar," katanya.

‎Syafril termasuk yang percaya bahwa pencopotan Jenderal Buwas sudah diskenariokan.‎ Ada konspirasi besar dan jahat untuk menghentikan langkah Bareskrim yang sedang mengusut kasus besar mafia migas dan mafia di Pelindo.

‎Semuanya bermula setelah Dirut Pelindo RJ Lino pontang panting menelepon Menteri Sofyan Djalil dan Menteri Rini Soemarno. Skenario makin nyata dengan manuver pembelaan JK atas Lino.

"JK secara vulgar telah mengintervensi kasus Pelindo II untuk tidak diteruskan. Tindakan seperti ini jelas melanggar hukum," demikian Syafril.

‎Banyak bukti menunjukkan the real president adalah JK. Contoh lain yang menguatkan aaadalah saat pembentukan kabinet kerja.

‎Postur kabinet ditetapkan berjumlah 34 kementerian sesuai yang diinginkan JK, sementara‎ Jokowi sebelumnya menginginkan kabinet ramping.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA