Jika al-Sisi Tak Bisa Ditolak, Senayan Berharap Jokowi Sampaikan 2 Isu Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 04 September 2015, 09:16 WIB
Jika al-Sisi Tak Bisa Ditolak, Senayan Berharap Jokowi Sampaikan 2 Isu Ini
abdel fattah al-sisi/net
RMOL.  Presiden Joko Widodo dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat sore ini (4/9). Dalam jadwal resmi yang dikeluarkan oleh Istana Presiden di Jakarta, Presiden Mesir akan diterima Presiden Jokowi pada pukul 16.15 WIB.

Kalangan politisi Senayan, khususnya yang membidangi urusan luar negeri berharap Jokowi menolak kedatangan al-Sisi mengingat kondisi politik dan kemanusiaan di Mesir.

"Masalah HAM dan kemanusiaan di Mesir ini saya kira perlu sekali dipertimbangkan pemerintah. Kalau perlu Presiden Jokowi menolak kedatangannya," ujar anggota Komisi I DPR, Ahmad Zainuddin di Jakarta.

Menurut Zainuddin, jika kedatangan Al Sisi tidak mungkin ditolak atas dasar hubungan bilateral, ada dua hal yang perlu disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Al Sisi.

Pertama, lanjut Zainuddin, Indonesia perlu mendorong agar Mesir mengedepankan aspek kemanusiaan dan HAM dalam kebijakan keamanan dalam negerinya. Sejak menjadi Presiden Mesir, kebijakan keamanan dalam negeri Al Sisi selalu menjadi sorotan dunia karena banyak melanggar HAM dan demokrasi. Mesir menjadi salah satu rezim paling tidak demokratis di kawasan saat ini.

Kedua, Zainuddin menambahkan, pemerintah Indonesia perlu menyuarakan upaya kemanusiaan terkait masalah Palestina. Salah satunya, mendorong agar Mesir senantiasa membuka Pintu Rafah di perbatasan Mesir-Palestina.

"Pemerintah kita harus memaksimalkan ini untuk menyuarakan aspirasi strategis terkait masalah Palestina. Misalnya, buka Pintu Rafah sepanjang tahun," imbuh anggota pengawas intelijen Komisi I DPR ini.

Pemerintahan Mesir di bawah Jenderal Abdul Fatah al-Sisi cukup kontroversial. Karena Al Sisi berhasil menjadi presiden Mesir melalui kudeta yang menganulir pemerintahan sebelumnya yang terbentuk secara demokratis.
[wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA