Undang Makan Siang, Jokowi Tunggangi PKL di Tengah Pelemahan Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 04 September 2015, 09:01 WIB
Undang Makan Siang, Jokowi Tunggangi PKL di Tengah Pelemahan Ekonomi
Joko widodo/net
rmol news logo Tidak ada yang istimewa dari makan siang Presiden Jokowi dengan 103 Pedagang Kaki Lima (PKL) di Istana Negara Jakarta, Kamis (3/9) kemarin.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun mengatakan, soal PKL yang menderita di negerinya sendiri, diperlakukan diskriminatif, intimidatif, digusur dan diusir semena-mena tidak berperikemanusiaan di saat mereka kail rezeki halal menafkahi dan biayai sekolah keluarganya, dalam pertemuan itu sama sekali tidak disinggung.

"Apalagi pengianyaan brutal dan tak beradab terhadap PKL Monas. Praktek ijon dan panjangnya rantai distribusi barang juta tak disinggung oleh Jokowi," papar Ali.

Menurutnya, kalau hanya promosi penurunan bunga KUR dari 23 persen menjadi 12 persen per tahun, hal itu bukanlah hal substansional. Pasalnya, tetap saja PKL tak bisa akses KUR kalau tak miliki jamiman.

"PKL tetap dicekik rentenir. Lagi-lagi PKL jadi korban untuk pencitraan belaka," terang Ali.

Ia menjelaskan, APKLI sangat kecewa Jokowi manfaatkan PKL untuk mendongkrak pencitraan untuk alihkan isu kegagalan pemerintah Jokowi-JK atasi makin terpuruknya ekonomi Indonesia.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA