Tak Sepantasnya Seorang Dirut Pelindo II Ancam Presiden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Sabtu, 29 Agustus 2015, 10:47 WIB
Tak Sepantasnya Seorang Dirut Pelindo II Ancam Presiden
R.J Lino/net
rmol news logo Kegusaran dan kegeraman Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino atas tindakan Bareskrim Mabes Polri yang menggeledah kantornya kemarin (Jumat, 28/8) hingga melontarkan kata-kata mengancam Presiden Joko Widodo menuai kecaman dari sejumlah pihak.  

"Sebanyak apapun hal yang baik yang sudah dilakukan, menurut saya tidak pada tempatnya Dirut Pelindo II (RJ. Lino) mengancam presiden RI," ujar Ketua DPP Partai Nasdem, Martin Manurung di Jakarta.

Menurut Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem ini, kalimat RJ. Lino 'Kalau Presiden tidak bisa clearkan hari ini, saya mundur besok,' merupakan pernyataan yang tidak pada tempatnya dikatakan oleh seorang dirut BUMN.

"Kalau kalimat itu disampaikan kepada saya maka saya akan jawab dengan tegas, silakan anda mundur!," kata Martin.

Kemarin, Bareskrim Mabes Polri menggeledah PT Pelindo II untuk mencari bukti dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobil Crane.

RJ Lino yang mengetahui penggeledahan itu langsung melapor kepada Kepala Bappenas, Sofyan Djalil. Lewat sambungan telepon, dia meminta agar Sofyan melapor ke Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan persoalan ini segera. Jika tidak, dia mengancam bakal mundur dari posisi dirut PT Pelindo secepatnya.

"Ini contoh enggak baik untuk negeri ini. Kasih tahu Pak Presiden, kalau caranya begini saya berhenti saja besok," kata RJ Lino kepada Sofyan Jalil via telepon di Kantor Pusat PT. Pelindo II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA