Begitu tegas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menanggapi polemik yang terjadi antara Jusuf Kalla dan Rizal Ramli.
"Setelah rapat kabinet hari Rabu siang, Pak Rizal dan Pak JK sudah ketemu dan bersalaman. Jadi tidak ada masalah, jangan diperpanjang lagi," kata Ryamizard kepada wartawan, Kamis (20/8).
Menurut Ryamizard, baik Rizal maupun JK hanya memiiki perbedaan soal pencapaian ekonomi saja. Tapi tujuan yang ingin dicapai kedua tokoh bangsa itu tetap sama.
"Itu hanya beda soal pencapaian saja, tapi tujuannya agar ekonomi itu tumbuh. Tidak ada masalah," ungkap Ryamizard
Sebelumnya, Rizal Ramli mengaku sudah mengakhiri perdebatan antara dirinya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait program 35.000 Megawatt.
"Saya saja tadi sudah salaman kok sama Pak JK. Biasa saja. Salam-salaman," ujar Rizal Ramli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/8)
Rizal bahkan mengaku sebagai pihak yang berinisiatif menyapa Jusuf Kalla ketika sidang kabinet paripurna yang digelar siang tadi. Ia pun menjabat tangan Jusuf Kalla di hadapan Presiden Joko Widodo.
"Di depan Presiden Jokowi, salaman begini. Habis sidang kabinet, saya salam 'hei Pak JK, apa kabar?' itu juga harus dilihat ini bagian dari transformasi," tutur Rizal.
Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrachman Wahid atau Gus Dur ini menjelaskan alasan mengapa dirinya memprotes beberapa kebijakan pemerintah, hal itu lantaran dirinya ingin adanya perubahan.
"Enggak ada. Bahwa Indonesa perlu perubahan, transformasi, dan bagian dari revolusi mental," demikian Rizal.
[ian]
BERITA TERKAIT: