Mereka mengingatkan, Jokowi harusnya sadar bahwa saat ini masih banyak rakyat miskin yang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sangat susah. Jika harga BBM dinaikkan maka harga kebutuhan pokok akan melambung tinggi sehingga hidup mereka akan bertambah sulit.
"Sudah pasti akses masyarakat miskin terhadap kebutuhan pokok semakin sulit," kata Angelo Wake Kako, Koordiantor aksi yang juga merupakan Presidium Gerakan Kemasyarakat PP PMKRI di sela aksi (Rabu, 12/11).
Tambah aneh, katanya, kenaikkan harga BBM dilakukan di saat harga minyak mentah dunia turun.
"Sungguh ironis. Kepentingan siapa sebenarnya," imbuh dia.
Mestinya, pemerintahan Jokowi-JK menyorot persoalan BBM subsidi yang tidak tepat sasaran akibat lemahnya pengawasan distribusi. Saat ini masih banyak kendaraan pribadi yang menenggak BBM bersubsidi.
"Ini bentuk ketidakadilan kebijakan yang sengaja dibiarkan pemerintah. Semestinya kebijakan yang tidak tepat sasaran ini yang diurus pemerintah, bukan menaikkan harga BBM," kata Ketua PMKRI Cabang Jakarta Pusat, Jo Wutuembun, di tempat yang sama.
Aksi long march puluhan aktivis PMKRI tersebut, berawal dari Margasiswa PMKRI Jalan Sam Ratulangi menuju Tugu Tani dan berakhir di Istana Negara. Aksi ini diikuti oleh beberapa cabang PMKRI yang berkesempatan hadir diantaranya cabang Melawi, Sintang, Pontianak, Jakarta pusat, Saumlaki, Maumere dan Kendari.
[dem]
BERITA TERKAIT: