Alasannya, sebut Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman, OSO yang merupakan seorang pengusaha tersebut punya sikap tempramen.
Sebagai catatan pada tahun 2012 OSO pernah terlibat kasus pemukulan terhadap salah seorang broker properti, Nofel Saleh Hilabi.
"Apa jadinya jika lembaga sekelas MPR harus dipimpin oleh seorang yang bermental preman? Bisa jadi jika terpilih sebagai ketua MPR ketika dalam sidang mengalami kebuntuan bukan lagi jalur musyawarah yang dipakai tapi tangan yang melayang,†ujar Jajat dalam keterangan persnya (Senin, 6/10).
Jajat Nurjaman mengungkapkan demikian menanggapi wacana Koalisi Indonesia Hebat (KIH), gabungan fraksi pendukung Jokowi mau mengusung OSO menjadi Ketua MPR.
Apalagi, sambung Jajat OSO baru saja kalah dalam perebutan kursi Ketua DPD RI. OSO dikalahkan Irman Gusman. (Baca:
Oesman Sapta Figur Calon Ketua MPR yang Diterima Semua Pihak)
"Publik juga tentu masih ingat bagaimana OSO kalah telak dalam perebutan pimpinan DPD beberapa hari yang lalu. Bagaimana mungkin OSO dapat diterima oleh mayoritas anggota DPR untuk menjadi ketua MPR jika mayoritas angota DPD saja tidak mendukungnya?†tegas Jajat.
[zul]
BERITA TERKAIT: