"Pengingkaran ini mempertontonkan Jokowi seorang yang inkonsisten," kata Bamsoet, demikian ia disapa, dalam keterangannya (Minggu, 21/9).
Saat kampanye Pilpres, Jokowi secara terang-terangan menyebut akan merampingkan kabinet dari yang ada sekarang. Namun, kata Bamsoet, Jokowi saat ini justru mengcopy paste postur Kabinet Indonesia Bersatu-II yang gendut.
Jokowi juga telah mengingkari janji membangun koalisi ramping dan membangun koalisi tanpa syarat. Sebelum mendaftarikan diri menjadi presiden, Jokowi berjanji tidak akan membagi kursi menteri kepada partai politik pengusungnya. Dia menyatakan tidak ada transaksi politik apa pun bagi partai yang ingin bergabung dalam dalam koalisi PDI Perjuangan untuk mengusung dirinya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Tapi kini dialokasikan 16 jabatan menteri untuk Parpol," sesal dia.
Sejak pencalonan hingga penetapannya sebagai presiden terpilih, kata dia, memang Jokowi sarat janji sehingga ekspektasi publik pun terbilang tinggi. Saat ini, ketika Jokowi merancang kabinet, publik pun ingin melihat realisasi janji-janji tersebut. Namun sayangnya, nyaris tak satu pun janji bisa diwujudkan Jokowi.
"Sebaliknya, yang tampak di permukaan justru inkonsistensi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: