Kado spesial itu berupa bukti-bukti yang menguatkan kesimpulan di awal penelitian Tim Katastrofi Purba dan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM), bahwa situs megalitikum Gunung Padang merupakan monumen leluhur kita yang usianya lebih tua dari situs Machu Picu di Peru.
"Siapa yang pernah menyangka 16 Agustus 2014, enam tahun setelah gambar imaginer di bawah Machu Pichu raksasa yang di publikasikan oleh Pon S. Purajatnika dari Tim Arsitekur TTRM, kini menjadi fakta yang meyakinkan," kata insiator TTRM, Andi Arief kepada redaksi (Minggu, 17/8)
Penelitian Gunung Padang awalnya dilakukan intensif TTRM, berisi gabungan peneliti dari berbagai disiplin ilmu. Tim yang diinsiasi kantor Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief, itu kemudian melebur bersama peneliti lainnya menjadi Timnas setelah ada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dikatakan, setelah menyibak lapisan rumput lereng timur dan utara bersama 300 prajurit TNI AD yang sedang melakukan karya bhakti di daerah sekitar situs, peneliti menyimpulkan Gunung Padang merupakan bangunan monumental dengan luas 29 hektar dan tinggi 220 meter dengan usia minimal 500 sebelum Masehi di lapisan pertama. Dan masih ada empat lapisan lagi yang belum di buka, termasuk akses masuk bangunan yang sudah teridentifikasi.
"Kita ucapkan selamat atas kerja keras semua," demikian Andi Arief.
Sementara itu peneliti TTRM, DR Ali Akbar, yang sudah meneliti Gunung Padang 3,5 tahun lebih menuturkan pihak TNI ikut mendokumentasikan seluruh rangkaian pengupasan wilayah situs Megalitikum Gunung Padang. Dokumentasi atas segala proses tentu saja juga dilakukan oleh para peneliti. Dokumentasi antara lain berupa video, foto, dan lain sebagainya.
"Saat dilakukannya pengupasan, semua didokumentasikan dengan baik oleh TNI dan juga peneliti," katanya.
Aparat TNI dipersiapkan untuk membantu kerja-kerja penelitian di Gunung Padang sejak tanggal 8 Agustus. Setelah Kepmen Timnas ditandatangani Mendikbud tanggal 15 Agustus, peneliti dan TNI bergerak cepat, sehari setelahnya langsung melaksanakan tugas.
"Hasil lengkap pengupasan yang dilakukan peneliti dan TNI akan dilaporkan ke Pemda Jabar, Mendikbud, Kasad dan Presiden SBY," pungkasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: