Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika yang akrab disapa Pak Tif itu lewat akun twitternya, @tifsembiring. Ia mengaku jarang berinteraksi di twitter selama Ramadhan lalu karena fokus untuk ibadah.
"Soal ungkapan 'sinting' dari Fahri Hamzah, saya juga tidak setuju. Itu ungkapan yang kurang pantas. Kalau belum ada tokoh PKS yang minta maaf, maka saya Tifatul Sembiring atas nama PKS mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang tersinggung dengan ungkapan tersebut," tulis anggota Majelis Syuro PKS itu beberapa saat lalu.
Tudingan sinting dari Fahri, saat itu dianggap menghina kalangan santri dan capres Joko Widodo (Jokowi). Ungkapan itu ditulis Fahri pada Kamis 27 Juni lewat akun twitter @fahrihamzah. "
Jokowi janji 1 Muharam hari santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!". Soal kicauan itu, Fahri menegaskan tidak bermaksud menyerang orang tertentu, melainkan mengkritik ide atau janji dari Jokowi.
Tak hanya meminta maaf, Tifatul berjanji akan berupaya menasihati Fahri Hamzah. Dia tegaskan bahwa partainya tidak pernah mengajarkan bahasa-bahasa kasar. "Karena itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dakwah itu sendiri," katanya.
Lewat media yang sama, Tifatul juga menyatakan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Pilpres. Kalau ada gugatan ke MK, menurutnya, tidak usah diributkan selama konstitusional tanpa kekerasan.
"Ajakan untuk kembali bersatu paska pilpres, sesuatu yang sangat simpatik. Mari bersama membangun Indonesia negeri yang kita cintai ini," ungkapnya.
"Saya juga mengajak semua elemen bangsa ini untuk menyudahi saling serang, caci maki, dan fitnah yang dapat berujung pada perpecahan," tambah Pak Tif.
[ald]
BERITA TERKAIT: