"Itu menunjukkan sikap kenegarawanan," ujar analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Minggu, 25/7).
Menurut dia, sikap Surya Paloh dan Partai Nasdem ini sebagai tradisi baru dalam politik Indonesia, dimana partai penyokong capres-cawapres yang menang tidak harus selalu menempatkan kadernya dalam kabinet.
"Memang seharusnya akomodasi politik bukanlah jabatan, tapi hal-hal yang strategis seperti visi misi kabinet kedepan," paparnya.
Sikap Surya Paloh menolak jadi menteri yang salah satunya karena usia sudah tua harus ditiru partai pengusung lainnya. Menurut Karel, kabinet memang pada prinsipnya harus dibentuk berdasarkan kebutuhan dan tantangan kedepan. Bukan karena
"Bukan karena bagi-bagi kekuasaan atau politik dagang sapi," demikian Karel.
[dem]