Hal itu dikatakan analis politik dari Indo Barometer, M. Qodari, Kamis (24/7). Menurut dia, sisi positif pertama,makin banyak pilihan nama calon menteri maka semakin baik.
"Enak untuk memilih yang terbaik," katanya.
Kebaikan yang kedua, tidak perlu mengundang satu per satu calon menteri dan disorot media seperti di zaman SBY. Selain lama, juga akan menimbulakn kontroversi jika tidak jadi diangkat menteri.
Ketiga, nama-nama yang diusulkan bakal mendapatkan respons terbuka dari masyarakat sehingga terjadi "audisi publik".
Keempat, karena ada audisi publik, Jokowi-JK diharapkan bisa langsung mengumumkan kabinet sehari setelah dilantik sebagai Presiden-Wapres. Pemerintahan langsung terbentuk dan segera bisa bekerja.
Seperti dikutip dari akun facebook Jokowi Center, relawan Jokowi Center dan Radio Jokowi memutuskan untuk ikut mengawal proses penjaringan nama-nama calon menteri yang dianggap layak oleh rakyat (klik disini).
"Pemilihan menteri memang hak prerogatif Presiden. Namun bukan berarti rakyat tidak bisa berpartisipasi," tulis komunitas relawan itu dalam akun facebook-nya, hari ini.
Dalam akun itu disertakan link yang akan menghubungkan ke daftar nama calon-calon menteri ini.
[ald]