Indra J. Pilliang, politisi muda Partai Golkar yang terang-terangan mendukung Jokowi-JK pada kampanye Pilpres lalu, bahkan mengajak masyarakat pendukung Jokowi-JK untuk memperhatikan seksama proses pembentukan kabinet sampai kinerja kabinet yang dibentuk. Kalau perlu, pendukung Jokowi membentuk "Cabinet Watch".
"Tolak cara berpikir kabinet disusun berdasar Ormas anu, partai anu, etnis anu, provinsi anu, dan anu-anu yg lain. Itu sistem berpikir kuno," tegas mantan Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar itu.
Misalnya, dia sebagai warga asal Sumatera Barat tak merasa perlu ada menteri perwakilan masyarakat Minang. Kalau memang tidak ada orang Minang yang menjadi menteri, dia tidak mempermasalahkannya karena pada dasarnya menteri adalah hasil penunjukan sekaligus sepenuhnya bawahan presiden.
"Seluruh Relawan Jokowi-JK, segera bikin 'Cabinet Watch', berkumpul sesama profesional. awasi kementerian secara detail," seru Indra, lewat akun twitternya.
Seluruh Relawan Jokowi-JK harus mengawasi transaksi-transaksi politik yang mungkin terjadi selama lima tahun mendatang dalam pemerintahan Jokowi-JK. Seluruh relawan Jokowi-JK harus pastikan bahwa visi, misi dan program yang sudah dijanjikan wajib didahulukan.
Relawan Jokowi juga diajaknya untuk mengingat betapa rentannya pemerintahan Jokowi. Buktinya, mayoritas kepala daerah tidak mendukung Jokowi sebagai Presiden. Baru sekarang rakyat memilih seorang Gubernur menjadi Presiden, yang oleh Gubernur lainnya dikatakan hanya layak di level manajer.
Â
"Jadikan warteg sebagai markas besar pengawasan pemerintahan Jokowi-JK. Jadilah sebagai
shadow government menghadapi mafia-mafia dan hantu-hantu haus kuasa," serunya.
[ald]