Mantan Menteri Sekretaris Negara itu menjelaskannya lewat akun twitter pribadinya, @Yusrilihza_Mhd, sesaat lalu. Diakuinya, banyak orang mempersoalkan pilihannya untuk netral. Bahkan, dia tidak mau datang ke TPS untuk memilih.
"Sekarang saya berharap anda paham akan sikap saya. Dengan bersikap netral, saya bisa menganalisa masalah hukum Pilpres ini dengan netral juga," tegas Yusril.
"Sekiranya terjadi sesuatu yang buruk pada bangsa ini akibat Pilpres, dengan sikap netral, saya masih bisa berkontribusi menanganinya," lanjut Yusril.
Dia juga menekankan bahwa ia tidak bermaksud mencari untung dengan bermain "dua kaki" seperti yang selama ini sering dituduhkan pihak lain.
"Saya tidak berkepentingan dengan pasangan manapun yang terpilih. Dua pasangan ini semuanya adalah sahabat saya. Yang penting bagi saya, hukum dan konstitusi ditegakkan dan demokrasi berjalan dengan baik," tulis Yusril.
Bahkan, sejak dini Yusril menegaskan posisi politiknya terhadap pemerintahan yang akan terbentuk nanti.
"Saya tidak berminat untuk bergabung dalam pemerintahan, baik Jokowi atau Prabowo yang menang dalam Pilpres. Saya ingin berada di luar pemerintahan," tandasnya.
[ald]