Kemarin usai penghitungan suara akhir di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Tjahjo memastikan pembahasan akan dilakukan usai Hari Raya Idul Fitri. Namun tidak jelas kapan tepatnya.
Kepada
Rakyat Merdeka Online, Tjahjo meminta semua pihak sabar menantikan kabinet yang akan diumumkan setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2014.
"Nanti setelah pelantikan Presiden RI, 20 Oktober," singkatnya beberapa saat lalu.
Dia memberi sinyal bahwa penyusunan kabinet hanya akan dilakukan oleh dua orang, yaitu Joko Widodo dan Jusuf Kalla sendiri. Tjahjo enggan menjawab ketika ditanya apakah pimpinan partai koalisi akan diberikan ruang untuk memberi masukan.
"(Disusun) Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla," tegas Sekjen DPP PDIP itu.
Sebelumnya juga, Tjahjo menyebutkan bahwa pihaknya menginginkan pemerintahan bersistem presidensial yang kuat didukung oleh parlemen yang benar-benar solid. Tapi bukan berarti harus bagi-bagi kursi di antara koalisi.
"Sejak awal kami tidak bagi-bagi kursi dan koalisi tanpa syarat. Orang partai yang tidak sesuai bidangnya juga tidak akan dipilih," ujarnya kemarin siang saat penghitungan suara Pilpres masih berlangsung.
Sementara kemarin malam, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menyampaikan hal berbeda. Dia berharap, pimpinan partai koalisi akan dilibatkan dalam penyusunan kabinet.
Ia mengatakan, proses penyusunan kabinet merupakan hal penting yang tak dapat dilakukan oleh satu pihak tertentu. Dalam hal ini, ia ingin ada ruang luas untuk semua partai pendukung memberikan masukan dan pertimbangannya, tanpa harus memaksakan posisi tertentu dalam kabinet tersebut.
Menurut bos Media Group itu, hal tersebut mesti dilakukan demi efektivitas pemerintahan mendatang.
[ald]