Operasi Tangkap Tangan KPK Dipakai untuk Sudutkan Prabowo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Jumat, 18 Juli 2014, 02:08 WIB
Operasi Tangkap Tangan KPK Dipakai untuk Sudutkan Prabowo
prabowo subianto/net
rmol news logo Jagad politik Indonesia kembali terguncang beberapa jam lalu setelah beredar kabar tetang operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Karawang, Jawa Barat.

Sebelum jelas benar duduk perkara dan sebelum Jurubicara KPK Johan Budi SP memberikan penjelasan resmi dan relatif rinci mengenai OTT itu beredar sejumlah kabar mengenai siapa saja yang ditangkap KPK serta dalam perkara apa mereka ditangkap.

Dari pengamatan di lapangan, berbagai kabar yang beredar itu dapat disimpulkan menyudutkan kubu pasangan capres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Sejumlah nama tokoh atau aktivis yang selama ini diketahui ikut dalam tim sukses Prabowo-Hatta disebut sebagai pihak yang ditangkap karena aksi suap menyuap terkait pilpres.

Yuddy Chrisnandi dari Partai Hanura yang merupakan salah satu partai pendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, misalnya, dalam akun twitter menulis:

“Adakah yang tahu, siapakah timses capres yang tertangkap tangan KPK sedang menyogok KPUD? Yang konon salah satunya tangan kanan bos media TV?”

Disusul twit berikutnya:

“Apresiasi setingginya kepada KPK yang telah menangkap tangan manusia yang menyogok KPUD dalam kaitan pilpres. Top. Tangkap semua oknum KPU yang korup.”

Membaca kedua twit itu tampaknya Yuddy Chrisnandy mengajak pembaca kicauannya menyimpulkan bahwa yang ditangkap adalah pihak yang berada di kubu Prabowo-Hatta.

Istilah bos media TV yang dimaksudnya juga patut diduga diarahkan kepada salah satu bos televisi yang mendukung Prabowo-Hatta, dalam hal ini grup MNC.

Mengapa? Karena sempat juga beredar isu yag menyebutkan salah seorang yang ditangkap KPK adalah AS.

Selama ini, tokoh berinsial AS yang merupakan tangan kanan bos media TV pendukung Prabowo-Hatta adalah Arya Sinulingga.

Sampai berita ini diturunkan, Yuddy Chrisnandi belum meralat atau mencabut twitnya yang keliru itu.

Sementara seorang jurnalis yang memiliki hubungan dekat dengan Jenderal (purn) Luhut Panjaitan yang merupakan salah seorang pendukung utama Jokowi menuliskan AS sebagai Arya Sinulingga di akun Facebook miliknya.

Setelah jelas bahwa yang dimaksud dengan AS adalah Bupati Karawang Ade Swara, sang jurnalis senior ini menghapus status FB miliknya, dan dengan ringan menuliskan status baru:

“Sori ternyata Ade Swara, bukan Arya Sinulingga.”

Di bagian komentar atas statusnya itu, sang jurnalis menulis: “Mau banget Arya ketangkap. Bantuin dong. Dia jahat banget loh.”

Selain Arya Sinulingga, nama salah seorang petinggi Partai Demokrat juga sempat dikabarkan sebagai salah satu pihak yang ditangkap KPK dalam operasi Karawang.

Tokoh lain yang juga sempat disebut sebagai salah stau pihak yang ditangkap adalah aktivis pekerja Syahganda Nainggolan.

Redaksi menghubungi Syahganda tak lama setelah namanya beredar sebagai pihak yang ditangkap KPK.

“Apa-apaan ini. Kenapa nama saya dibawa-bawa. Edan ya yang menyebarkan fitnah ini,” ujarnya.

Saat dihubungi Syahganda sedang mendonorkan darahnya di kantor PMI di Jalan Kramat, Jakarta.

Dalam pembicaraan dengan redaksi, Syahganda menyampaikan pesan agar KPK hati-hati dan waspada serta tidak mudah dimanfaatkan sebagai alat politik khususnya berkaitan dengan pilpres.

“Sebaiknya KPK fokus menyelesaikan pekerjaa rumahnya. Jangan sampai jadi alat politik. Fokus saja pada sejumlah isu besar yang ada di depan mata, termasuk skandal BLBI,” ujar Syahganda. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA