"Ada baiknya untuk meredakan panasnya situasi, Jokowi berbesar hati bicara. Bicaralah kepada rakyat: "kalau rakyat menyatakan saya kalah pada 22 Juli nanti, saya siap menerima dengan hati bersih," kata Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief, kepada redaksi sesaat lalu (Selasa, 15/7).
Selama Jokowi tidak siap kalah maka ketegangan akan terus berlanjut. Menurut Andi Arief, kabar kemenangan memang bisa diperoleh dari quick count namun dasar resmi berkekuatan hukum yang harus dipakai adalah pengumuman dari KPU.
Klaim kemenangan berdasarkan quick count sangat wajar menimbulkan persepsi lain karena quick count tersebut dikeluarkan oleh lembaga survei yang pimpinanya secara terbuka menyatakan berafiliasi politik bahkan membantu kampanye Jokowi sebelum Pilpres digelar.
Ada yang lebih penting dilakukan, kata Andi Arief, yakni menguatkan saksi untuk mengawasi perolehan suara ketimbang membangun opini menyesatkan dan dapat memicu konflik.
"Langkah menjadi presiden sangatlah berat. Kesiapan menjadi Presiden salah satunya adalah mendapat kabar kemenangan dari struktur yang dibangun sampai TPS-TPS," demikian Andi Arief.
[dem]
BERITA TERKAIT: