Lingkar 98 menuduh ada agenda besar dari calon presiden Prabowo Subianto, di balik target menjadi presiden, target utamanya adalah mendapat mandat dari rakyat cukup sekali.
Humas Lingkar 98. Indra Gunawan, mencatat pada 28 Juni lalu di Cikini, Prabowo mengeluarkan statement bahwa pemilihan langsung sebenarnya tidak cocok dengan karakter kultur di Indonesia.
"Ini berarti, ia akan melakukan segala cara agar masyarakat mau memilih dia, tapi hanya untuk saat ini saja," jelas dia dalam surat elektronik kepada redaksi, Selasa (8/7).
Ia mencurigai, dengan dukungan mayoritas di parlemen serta teknik represi khas orde baru, Prabowo menekan para anggota Dewan untuk mengevaluasi kembali pemilihan presiden secara langsung.
"Bila Prabowo terpilih bisa jadi ini adalah pemilu terakhir bagi masyarakat Indonesia†terangnya lagi.
Kata dia, sebelumnya Prabowo sering menggaungkan slogan kembali ke UUD 1945 yang asli. Itu berarti membatalkan semua amandemen pasca-1998 secara otomatis dan mengembalikan pemilihan presiden kepada MPR.
Bahkan pada teman-teman koalisinya Prabowo mengatakan pemimpin Indonesia harus berkumpul bersama dan mencari konsensus baru, bagaimana merancang sistem yang masih demokratis, yang masih mewakili kehendak rakyat, tapi yang terjangkau.
"Kesimpulannya tampak tak terhindarkan. Prabowo bertekad untuk membangun sistem politik murah yang memenuhi persyaratan minimum dari demokrasi, tetapi menghindari pemilihan langsung," kata Indra.
[ald]
BERITA TERKAIT: