Menurut Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Habiburrokhman, tindakan para pendukung Jokowi itu sebagai ancaman terhadap kebebasan pers.
"Pak Jokowi harus tahu kita merebut kebebasan pers lewat reformasi dengan berdarah-darah. Kebebasan pers direbut dengan nyawa," kata dia kepada redaksi tadi malam (Kamis, 3/7).
Dia mempertanyakan mengapa Jokowi malah membenarkan para pendukungnya menjadi pelaku dalam memberangus kebebasan pers.
"Sebagai pemimpin harusnya Jokowi bisa meredam supaya kasus ini tidak terjadi. Sebagai pemimpin, secara moral Jokowi ikut bertanggungjawab. Harusnya meminta pelaku diusut," imbuhnya.
Usai kantor
TV One di Jakarta dan Yogyakarta digeruduk dan disegel, Jokowi mengatakan jangan menyalahkan para pendukungnya, namun salahkan
TV One karena pemberitaannya sudah memanas-manasi mereka. Menurut Habiburrokhman, logika pembelaan Jokowi ini sangat aneh dan tidak bisa ditolerir.
"TV One itu korban. Sudah jadi korban kok malah disalahkan. Kalau seperti itu sama saja menyalahkan perempuan korban perkosaan dengan mengatakan salah sendiri diperkosa, kemana-mana pakai rok mini," paparnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: