Charles Honoris: Jokowi Ndeso Bukan Berarti Gagap Komunikasi Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 17 Juni 2014, 14:45 WIB
Charles Honoris: Jokowi <i>Ndeso</i> Bukan Berarti Gagap Komunikasi Internasional
joko widodo/net
rmol news logo Capres Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang bergaya ndeso. Namun hal itu bukan menjadi kendala bagi Jokowi untuk berhubungan dengan pihak internasional.

"Saya rasa tidak ada masalah. Sebab selama ini, sebagai seorang pebisnis, Jokowi memiliki pengalaman berkomunikasi dengan pihak luar, terutama dengan kalangan di luar negeri," kata koordinator Relawan Merah Putih, Charles Honoris sebelum tampil sebagai pembicara pada diskusi bertema "Politik Luar Negeri Jokowi: Apa Sebaiknya yang harus Dimainkan Indonesia?' Jokowi-JK Center jalan  Halimun, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pembicara lain adalah politisi muda Partai Golkart  Indra J. Pilliang (Dewan Penasehat The Indonesian Institute),dan Dimas Oky Nugroho dari ARSC.

Charles meyakinkan, Jokowi sebagai pengikut Bung Karno pasti akan melaksanakan ajaran Trisakti dalam menerapkan politik dan hubungan dengan dunia internasional yakni Indonesia harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.

"Artinya selain tegas, Jokowi mengedepankan etika dalam berhubungan dengan dunia internasional dan tentunya tidak melakukan intimidasi," kata Charles.

Untuk membina dan menjaga hubungan dengan dunia internasional, menurut dia lagi, seorang Jokowi kalau diberi mandat oleh rakyat menjadi presiden akan menjaga hubungan dengan dunia internasional dengan institusi-institusi negara yang sudah ada.

Untuk itu, Jokowi kata Charles akan menekankan bagaimana membangun
sumber daya manusia yang baik. Sebab dalam konteks hubungan internasional, diperlukan diplomat-diplomat yang handal.

"Maka diplomat yang handal akan dilahirkan untuk bisa menangani perkara Indonesia di mahkamah internasional misalnya," demikian Charles Honoris.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA