Kepada warga di sana, Jokowi mengakui bahwa ia dan istrinya tidak bisa dipisahkan dari Papua.
"Istri saya ini namanya Iriana. Asal katanya dari Irian, Papua. Kenapa? Kakeknya menjadi guru di Papua selama bertahun-tahun. Jadi saya dan istri saya ini dekat dengan Papua, tidak bisa dipisahkan," buka Jokowi dalam sambutannya di Balai Pertemuan Adat Kampung Yoka, Papua, dikutip dari rilis resmi tim media Anies Baswedan.
Mantan Walikota Solo ini menambahkan kunci kesuksesan calon pemimpin adalah dekat dengan rakyat.
"Kuncinya di komunikasi dan dialog. Harus terus komunikasi. Makanya saya mengunjungi Papua, ke depan akan juga sering dialog dengan masyarakat Papua," tegas Jokowi.
Tadi pagi, Jokowi pun disambut meriah dengan tarian khas Sentani. Dia dianggap sebagai capres pertama yang datang ke Papua.
Jokowi berjanji akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua dengan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pendidikan masyarakat Papua.
"Semua anak Papua harus bersekolah sampai tinggi," pungkas Jokowi.
Pendidikan adalah salah satu pilar dari Revolusi Mental yang dicanangkan pasangan Jokowi-JK jika mereka terpilih sebagai Presiden dan Wapres. Revolusi ini mengubah tatanan pola tata kelola negera berdasarkan lima pilar yaitu pendidikan, pertanian, energi, infrastruktur dan pertahanan.
[ald]
BERITA TERKAIT: