Sewaktu masih di Hotel Shangri-La, Manila, Filipina, (Sabtu, 24/5), Presiden SBY menegaskan bahwa ia selalu menghormati penegak hukum, termasuk KPK.
"Tentu harapannya, hukum ditegakkan seadil-adilnya, transparan, logis di mata semua," kata SBY, dikutip dari situs resmi Setkab.
SBY janjikan, setibanya di Tanah Air, ia akan melakukan sesuatu yang paling tegas dan tepat agar di satu sisi konsentrasi dan upaya SDA untuk menghadapi sangkaan hukum bisa efektif. Di sisi lain, Kementerian Agama tidak terganggu.Pernyataan ini memberi sinyal SBY akan memberhentikan SDA.
"Seorang menteri adalah
top decision maker, top policy maker di kementeriannya yang harus mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat,
trust dari rakyat itu agar tidak terganggu. Itulah yang akan saya lakukan segera nanti setelah sampai di tanah air," terang SBY.
Sementara itu, seperti di beritakan beberapa media, Juru Bicara Kepresidenan RI, Julian Aldrin Pasha, menegaskan bakal ada pertimbangan khusus dari presiden terkait SDA. Hal itu dikatakan Julian sesaat setelah tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu siang.
Sebelum SDA, menteri lain di kabinet SBY-Boediono ada yang menjadi tersangka korupsi di KPK, yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alifian Mallarangeng.
Pada Desember 2012, Andi memilih mundur dari jabatannya untuk fokus menghadapi dugaan korupsi proyek Hambalang.
[ald]
BERITA TERKAIT: