Aksi yang sejak pukul 3. 30 sore tadi itu digelar dalam rangka peringatan penyerbuan 5 Mei 1998 kampus Mercu Buana.
Simpul FIS, Bagus menuturkan, aksi awalnya berjalan damai meski sempat ada bakar ban di pinggir jalan. Massa aksi kemudian duduk membentuk lingkaran mengelilingi ban yang dibakar. Saat itulah polisi tiba-tiba menyerbu massa aksi.
"Tapi sebelum menyerbu polisi yang jaga pada ilang semua. Begitu kita duduk, mereka (polisi) tiba-tiba muncul dan nyerbu kami. Mungkin mereka manfaatin pas kami lengah. Ada yang ditendang, diseret-seret, sampai dipukul pakai bambu hasil rampasan," cerita Bagus.
Massa FIS pun terdesak hingga masuk ke dalam kampus. Sebelumnya sekitar jam 2 an, lanjut Bagus, para mahasiswa sempat melakukan aksi tabur bunga di depan Polsek Kembangan sebagai simbol peringatan tragedi Mei 1998.
Bagus menampik keterangan Kasat Lantas Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo yang menyebut aksinya memacetkan arus lalu lintas.
"Kita kan aksi bukan di tengah jalan," protes mahasiswa UMB angkatan 2009 ini.
Hingga petang ini massa FIS masih bertahan di balik pagar kampus sambil menggelar aksi damai dengan membakar lilin. Polisi juga masih berjaga-jaga di depan kampus. Sepanjang pagar kampus dipenuhi warga yang menonton dari depan jalan raya.
[wid]
BERITA TERKAIT: