@anasurbaningrum: Alasan Demokrat Jeblok Tak Relevan, Konvensi Harus Dituntaskan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 17 April 2014, 11:59 WIB
@anasurbaningrum: Alasan Demokrat Jeblok Tak Relevan, Konvensi Harus Dituntaskan
anas - sby/net
rmol news logo Meski meringkuk di balik jeruji tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, tetap "berkicau" lewat tangan admin-nya di akun twitter @anasurbaningrum. Kali ini, Anas berbicara soal Konvensi Capres Partai Demokrat.

"Tuips, banyak yang tanya dan minta komentar saya tentang ujung Konvensi Capres Demokrat. Sejak awal Konvensi saya bilang bahwa siapapun pemenang Konvensi akan sulit menjadi pemenang Pilpres," ucap Anas lewat twitter bertanda *abah*, yang berarti pernyataan langsung Anas, beberapa jam lalu (Kamis, 17/4).

Dia tegaskan, dirinya bukan meramal atau mendahului takdir. Dasar pendapat itu adalah sejumlah hasil survei yang sudah dirilis. Ia mengatakan, "kalau cuaca tidak berubah" sebagai catatan prediksinya lalu.

"Saya tahu Pak SBY marah. Bahkan, kemarahannya itu diabadikan di bukunya Selalu Ada Pilihan. Bisa dibaca," kata Anas.

Sekarang, setelah hasil Pileg sudah diketahui hasilnya, pertanyaannya adalah bagaimana nasib Konvensi. Menurut berita, Marzuki Alie mengusulkan agar Konvensi dibubarkan saja. Kembalikan wewenang pada Majelis Tinggi. Alasannya, karena suara Demokrat jeblok, sehingga tidak bisa usung Capres sendiri.

"Kalau alasannya karena Demokrat jeblok, itu tidak relevan. Bukankah ketika Konvensi dimulai elektabilitasnya sedang anjlok? Malah Konvensi jelas ditujukan menjalankan fungsi dongkrak elektabilitas PD, selain katanya untuk mencari Capres," ujarnya.

Dia tegaskan, mestinya Konvensi diselesaikan tuntas dan diumumkan siapa pemenangnya.

"Kalau tidak tuntas akan dicatat sejarah," kata Anas lagi. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA